GROUNDING (EARTHING) SEBAGAI TERAPI PENUNJANG KESEHATAN: TINJAUAN ILMIAH
Abstrak
Grounding atau earthing adalah praktik menghubungkan tubuh manusia secara langsung dengan permukaan bumi, baik melalui kulit telanjang maupun perangkat konduktif. Penelitian ilmiah terkini menunjukkan bahwa grounding dapat memberikan dampak fisiologis yang signifikan, seperti menurunkan stres oksidatif, mengurangi peradangan, memperbaiki kualitas tidur, dan meningkatkan fungsi sistem saraf. Artikel ini bertujuan untuk mengulas dasar ilmiah, mekanisme biologis, serta potensi grounding sebagai terapi penunjang dalam bidang kesehatan.
1. Pendahuluan
Kemajuan teknologi dalam bidang medis tidak serta-merta menggantikan kebutuhan dasar manusia untuk berinteraksi dengan alam. Salah satu bentuk interaksi alami yang kini kembali mendapat perhatian ilmiah adalah grounding atau earthing. Dalam praktiknya, grounding dilakukan dengan berjalan tanpa alas kaki di tanah, duduk atau tidur di atas tanah, atau menggunakan perangkat konduktif yang menyalurkan elektron bumi ke tubuh manusia.
2. Dasar Ilmiah Grounding
Bumi memiliki muatan elektron bebas yang dapat menetralkan radikal bebas di tubuh manusia. Radikal bebas adalah molekul tidak stabil yang menyebabkan stres oksidatif dan kerusakan sel. Studi oleh Chevalier et al. (2012) menemukan bahwa kontak langsung dengan permukaan bumi dapat mengurangi tingkat kortisol, meningkatkan variabilitas denyut jantung (HRV), dan memperbaiki ritme sirkadian.
3. Mekanisme Biologis Grounding
Beberapa mekanisme yang mendukung manfaat grounding adalah:
- Netralisasi Radikal Bebas
Elektron bebas dari tanah dapat menetralkan molekul oksidatif yang merusak jaringan. - Pengaturan Sistem Saraf Otonom
Grounding membantu mengaktifkan sistem parasimpatis (relaksasi) dan menurunkan aktivitas simpatik (fight or flight). - Peningkatan Aliran Darah dan Mikro-sirkulasi
Penelitian oleh Ghaly dan Teplitz (2004) menunjukkan bahwa grounding meningkatkan fluiditas darah dan mengurangi agregasi platelet.
4. Bukti Klinis dan Empiris
4.1. Kualitas Tidur dan Keseimbangan Hormonal
Penelitian oleh Ghaly (2004) pada 12 individu menunjukkan peningkatan kadar melatonin dan penurunan hormon stres setelah tidur menggunakan grounding sheet selama 8 minggu.
4.2. Pengurangan Nyeri dan Peradangan
Chevalier et al. (2010) mencatat bahwa grounding mengurangi biomarker inflamasi seperti CRP (C-Reactive Protein) dan mempercepat pemulihan otot pasca olahraga.
4.3. Manfaat Kardiovaskular
Studi eksperimental menunjukkan penurunan tekanan darah dan peningkatan variabilitas denyut jantung setelah praktik grounding secara teratur.
5. Aplikasi Klinis dan Relevansi Medis
Grounding dapat digunakan sebagai terapi pelengkap (complementary therapy) pada kondisi berikut:
- Insomnia dan gangguan tidur
- Fibromyalgia dan nyeri kronis
- Hipertensi ringan
- Kelelahan kronis dan gangguan stres
- Rehabilitasi pasca trauma otot atau sendi
- Gangguan autoimun ringan
6. Keamanan dan Keterbatasan
Grounding secara umum aman dilakukan dan tidak memiliki efek samping bila dilakukan dengan benar. Namun, efektivitasnya bisa bervariasi tergantung kondisi lingkungan, kualitas koneksi ke bumi, dan faktor individu. Belum semua hasil penelitian dilakukan dalam skala besar atau menggunakan metode double-blind.
7. Simpulan
Grounding menawarkan pendekatan alami dan murah untuk mendukung kesehatan dan keseimbangan fisiologis tubuh manusia. Meski masih memerlukan studi lebih lanjut berskala besar dan uji klinis jangka panjang, bukti-bukti awal cukup meyakinkan untuk merekomendasikan grounding sebagai terapi pendukung (adjunct therapy) dalam dunia kesehatan modern.
Daftar Pustaka
- Chevalier, G., Sinatra, S. T., Oschman, J. L., Delany, R. M. (2012). Earthing: Health Implications of Reconnecting the Human Body to the Earth’s Surface Electrons. Journal of Environmental and Public Health.
- Ghaly, M., Teplitz, D. (2004). The Biologic Effects of Grounding the Human Body During Sleep as Measured by Cortisol Levels and Subjective Reporting of Sleep, Pain, and Stress. Journal of Alternative and Complementary Medicine.
- Brown, D., Chevalier, G., Hill, M. (2010). Pilot Study on the Effect of Grounding on Delayed-Onset Muscle Soreness. Journal of Alternative and Complementary Medicine.
- Oschman, J. L. (2007). Can Electrons Act as Antioxidants? A Review and Commentary. Journal of Bodywork and Movement Therapies.
Disusun oleh Safrin Heruwanto – dari berbagai sumber
10 Juli 2025. – Bojongkulur