Stress, Kecemasan dan Depresi dapat dikendalikan dengan memerhatikan ini.

Selama ini, dalam waktu yang lama, otak dianggap terkotak-kotak, terspesialisasi dan tetap/statis. Faktanya, pada tahun 1970-an sekelompok ahli saraf mulai membuktikan bahwa itulah masalah sesungguhnya. Menariknya, neuroplastisitas ditemukan saat mencoba membuktikan sebaliknya. Yang benar adalah, otak berubah terus menerus dan sebagai respons terhadap pengalaman sepanjang hidup; kemampuan untuk berubah ini disebut neuroplastisitas. Temuan ini memberikan harapan untuk memperbaiki keadaan pikiran dengan mengubah kondisi lingkungan.

Sejumlah penelitian mendukung hubungan antara perjuangan kesehatan mental dan disfungsi dalam modulasi sirkuit otak. Misalnya, siklus GABA dan glutamat-glutamin sekarang dapat dipantau dengan spektroskopi resonansi magnetik (MRS) untuk memberikan wawasan penting tentang kesehatan mental. Dalam sebuah penelitian baru-baru ini, kelainan glutamatergik ditemukan terkait dengan depresi serta kecemasan. Menyeimbangkan glutamin dan meningkatkan GABA dapat melindungi integritas otak dengan mengurangi eksitotoksisitas dan melestarikan materi abu-abu. (Reff: https://en.wikipedia.org/wiki/Gamma-Aminobutyric_acid).

Menenangkan Otak yang Cemas

Untuk menenangkan otak, kadar GABA (gamma-Aminobutyric acid – neurotransmiter penghambat otak) harus ditingkatkan. Namun, tidak sesederhana melengkapi dengan GABA sebagai glutamin dapat disintesis dari GABA. Menenangkan aktivitas gelombang otak dengan menginduksi osilasi otak alfa dan theta telah ditemukan untuk mengendurkan otak.

Berbagai Jenis Keadaan Gelombang Otak

Pikiran, emosi, keinginan, persepsi, dan perilaku semuanya diatur dalam denyut listrik otak. Otak terdiri dari jaringan rumit neuron dan reseptor yang menyala dalam kaitannya dengan berbagai rangsangan internal dan eksternal. Oleh karena itu, jika kita mengubah stimulus, kita benar-benar dapat mengubah kerangka berpikir kita.

Gelombang otak yang dikenal adalah: – infra-rendah, delta, theta, alfa, beta dan gamma.

Berikut adalah garis besar singkat dari masing-masing jenis osilasi gelombang otak:

  • Infra-Low (<0.5Hz): Potensi kortikal lambat ini digunakan sebagai mekanisme “reset” di beberapa protokol neurofeedback. neurofeedback protocols.
  • Delta waves (0.5 to 3Hz): Gelombang otak yang lambat, keras dan berirama ditemukan dalam meditasi yang dalam atau tidur tanpa mimpi. Gelombang delta diperlukan untuk penyembuhan dan regenerasi.
  • Theta waves (3 to 8 Hz): Frekuensi bermanfaat untuk memori, intuisi dan pembelajaran. Getaran ini biasanya terjadi pada saat tidur namun dapat dirasakan sebelum tidur atau bangun di pagi hari.
  • Alpha waves (8 to 12 Hz): Keadaan istirahat, terasa tenang, kejernihan mental – pikiran yang penuh perhatian dan reflektif.
  • Beta Waves (12 hingga 38 Hz): Keadaan bangun normal kita yang dapat dibagi menjadi tiga bagian- Beta1, Beta2 dan Beta3:
    • Beta1 (12 hingga 15Hz) – Menganggur atau merenung
    • Beta2 (15 hingga 22Hz) – Pemikiran atau perhitungan logis yang mendalam
    • Beta3 (22 hingga 38Hz) – Pemikiran yang sangat kompleks – kondisi ini menggunakan banyak energi mental dan terjadi selama pengalaman atau kegembiraan baru. Terlalu banyak waktu dalam keadaan ini dapat membahayakan otak dan menghasilkan kegugupan dan kecemasan.
  • Gamma waves (38 to 100 Hz) – Pikiran yang kosong, kalem, tenang. Suatu keadaan di atas penembakan neuron, yang dikenal sebagai kesadaran kesatuan.

Apa Itu Gelombang Otak Gamma?

Gelombang otak gamma baru ditemukan pada abad ke-20. Sebelum tahun 1924, ketika Hans Berger menemukan mesin EEG (electroencephalography), frekuensi gamma tidak dapat diukur. Gelombang otak gamma adalah osilasi saraf tertinggi dan tercepat.

Sejak 1924, ahli saraf telah membuat kemajuan besar dalam teknologi EEG, yang memungkinkan pengukuran emosi frekuensi tinggi seperti empati, kasih sayang, dan cinta, yang memperluas pemahaman kita tentang emosi dan pengaruhnya terhadap kondisi manusia. Gelombang otak gamma telah diamati pada meditator jangka panjang.

Kesimpulannya

Otak yang sehat perlu menghabiskan sebagian besar waktunya dalam keadaan infra-rendah, delta, theta, alfa, dan beta rendah. Ini adalah osilasi gelombang otak yang membantu otak untuk rileks dan beregenerasi. Terlalu banyak kegembiraan secara fisiologis terkait dengan kelebihan glutamin / glutamat dan pada akhirnya dapat mengakibatkan kerusakan badan sel saraf, neuropil, sinapsis sel glial, dan kapiler (secara kolektif dikenal sebagai materi abu-abu). Mengambil tindakan untuk meningkatkan GABA dengan mengurangi efek glutamin dapat menghasilkan otak yang lebih tenang dan lebih sehat.

Share ke teman-temanmu ya...
%d bloggers like this: