Biokomputer untuk Meningkatkan Kinerja Otak Manusia

forsains.com – Lukas L.

Otak manusia dianggap lebih lambat dalam memproses informasi ketimbang komputer, misalnya dalam hal hitungan aritmetika kalkulus, atau mengolah big data. Namun otak jauh lebih pintar dalam hal memproses informasi yang sangat kompleks. Otak mampu memproses informasi teratur (sequential) dan paralel sekaligus, sedangkan komputer hanya mampu memproses informasi sequential.

Kapasitas otak manusia diperkirakan memiliki memori 2500 terabyte, 100 milyar neuron (sel syaraf otak) dan 10 pangkat 15 koneksi syaraf. Potensi luar biasa otak manusia itu masih dirasa belum optimal kinerjanya dalam hal memproses informasi dan data. Itu sebabnya manusia membutuhkan komputer untuk membantu mempres informasi, berpikir, dan mengambil keputusan.

Dalam upaya membantu meningkatkan kecerdasan manusia, beberapa dekade terakhir telah muncul teknologi komputer artificial Intelligence (AI) yang terbukti mampu membantu kinerja manusia. Namun bahkan teknologi AI dianggap tidak cukup optimal, karena masih bersifat medium eksternal, memerlukan gajet untuk mengoperasikan.

Namun tidak lama lagi, dalam satu dua dekade ke depan, teknologi baru biokomputer akan bisa menyatukan konsep pembelajaran biologis dan pembelajaran mesin (bioloical and machine learning). Menyatukan otak manusia dan otak komputer dalam tubuh, menjadi satu organ biokomputer.

Biokomputer yang ditanam (implanted) dalam tubuh manusia, memakai energi dari sel otak manusia, akan bisa terwujud dalam beberapa tahun mendatang. Menurut riset yang dibuat oleh Universitas John Hopkins, baru-baru ini, jika biokomputer itu terealisasi akan mengubah kemampuan komputer modern dan memunculkan berbagai pengetahuan baru.

Dalam laporan hasil riset yang ditulis di jurnal Frontier in Science berjudul “Organoid Intelligence (OI): The New Frontier in Biocomputing and Intelligence-in-a-dish,” 28 Februari 2023, menyebutkan biokomputing mampu memproses data lebih cepat, lebih efisien, dan lebih sedikit memerlukan energi.

“Kecerdasan organoid” (OI, sel otak buatan yang memliki kecerdasan) merupakan bidang multidisipliner baru dalam upaya mengembangkan komputer biologis. Menggunakan sel-sel buatan yang dikembangkan dari sel otak manusia menjadi brain organoids (otak buatan, atau tiruan), sehingga memungkinkan interaksi teknologi brain-machine interface.

Teknologi OI memerlukan model algoritma dan teknologi baru untuk bisa mengkomunikasikan, memproses, dan menyimpan data yang sangat besar, yang tudak busa dijalankan melalui komputer biasa.

Riset OI juga membuka pemahaman tentang cara kerja otak dalam memproses informasi, belajar, dan mengingat. Melalui riset OI diharapkan bisa diperoleh pengetahuan cara menyembuhkan berbagai penyakit yang terkait dengan kinerja otak, seperti kepikunan, Alzheimer, parkinson, auitusme, dan sejenisnya.

Pengetahuan dan teknologi seperti apa yang akan bisa dihasilkan dari penyatuan kecerdasan otak manusia dengan biokomputer yang super-cerdas? Dunia imajinasi yang tak terbatas barangkali akan bisa diwujudkan, termasuk terungkapnya berbagai teka-teki alam semesta dan kehidupan.

forsains.com

Edited by Safrin Heruwanto

Share ke teman-temanmu ya...